"Spotted You"
Teluk Serenting, Near Tanjung Aan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
11 May 2013

Sudah tidak banyak tempat seperti ini, pantai publik namun masih sepi, layaknya tempat langka yang baru Saya temukan di  salah satu belahan bumi pertiwi Indonesia. Pantai selatan Lombok nampaknya memang menyimpan beberapa keunikan tersendiri. Untuk mencapai tempat ini hanya dibutuhkan berkendara selama satu jam dari Kota Mataram, namun keunikannya cukup mampu menjadi daya tarik wisata alternatif yang sangat memanjakan mata dan sekaligus menyegarkan jiwa. 

"Sore di Tanjung Aan"
Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
11 Mei 2013

Lokasi di Selatan Pulau Lombok, dekat dengan pantai Kuta Lombok yang mungkin bisa dikatakan belum banyak orang yang tahu tempat ini, mungkin nanti di kemudian hari, suatu saat keistimewaannya tidak lagi seperti ini jika serbuan Hotel-hotel berbintang mulai adu klaim lahan di tepian pantai layaknya pantai-pantai di Bali. Salah satu daya tarik landscape bukit berselimut rerumputan menjadi keunikan sendiri diselingi birunya laut dengan ombak pantai selatan yang damai teredam tanjung di kejauhan.

"Far away"
21 Januari 2012
North Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Salah satu bibir pantai di Pulau Ternate yang sekarang mengalami krisis karena abrasi pantai yang akhir-akhir ini semakin memburuk. Garis pantai terus menghilang karena tergerus ombak yang semula berjarak kurang lebih 100 meter dari garis pantai saat ini, dan hanya satu pohon yang masih bertahan disana. Usaha penyelamatan garis pantai telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat seperti penanaman mangrove namun hingga saat ini belum memperlihatkan hasil yang signifikan. 

Mt. Gamalama Ternate
25 September 2011
Ternate

"Behind the Giant"
18 September 2011
Kebun Raya Cibodas

Road

27 Januari 2011

Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat, Indonesia

Branch

27 Januari 2011

Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat, Indonesia

"Cahaya dari surga"

15 Maret 2011

Blankejeren, Gayo Lues, Aceh, Indonesia

"Sign"
29 November 2009
Gunung Batur, Kintamani, Bali, Indonesia

"Dilarang kencing sembarangan!"

Tentu saja bukan tulisan ini yang tertulis di papan tersebut.

Sebenarnya saya lupa apa yang tertulis tetapi yang jelas pasti menunjukan sesuatu seperti misalnya nama lokasi tempat foto ini diambil.

Jadi boleh saya mengira jika papan tersebut bertuliskan:

"Anda berada di lokasi wisata Gunung Batur, Jagalah kebersihan"

"Padang Batur"
29 November 2009
Kintamani, Bali, Indonesia

Saya kembali mengaduk-aduk koleksi foto lama saya,

dan menemukan hasil jepretan ketika penugasan sebagai asisten proyek ekologi tahun 2009 yang lalu di Gunung Batur, Kintamani, Bali.

Salah satu sudut dari Danau Batur terlihat di foto ini yang dikelilingi oleh kaldera Gunung Batur yang berukuran luas 13,8 x 10 km dan merupakan salah satu terbesar dan teridah di dunia.
Puncak dari Gunung Batur ini sendiri berada tepat di belakang saya ketika mengabadikan moment indah ini.

"Zig-Zag"
14 Desember 2009
Tegal Panjang, Garut, Indonesia
 7°16'17.47"S
107°43'25.23"E

Lagi-lagi baru menyadari kalau ada stok foto lama yang layak untuk di publish dan terlewatkan begitu saja.

Yah, seperti yang sudah banyak saya singgung tentang Tegal Panjang,

foto ini hanyalah salah satu sisi dari padang rumput sakral di salah satu lembah deretan pegunungan Papandayan tersebut.

Well, I hope you will enjoy the show,,,

"Waspada"
Kawah Papandayan, Garut, Indonesia
Desember 2010

Saya tidak pernah menyadari bahwa,

setiap kali saya melakukan perjalanan ke Gunung Papandayan,

status "Waspada" telah dimiliki oleh salah satu gunung api aktif di pulau jawa ini.

Kita tidak pernah tahu kapan saatnya gunung ini meletus,

tapi akan jadi cerita tersendiri kalau Anda benar-benar tengah berada di "dalam" kawah dari sebuah gunung api aktif dengan status "waspada".

Seperti saat saya mengabadikan foto ini,

dan waktu-waktu sebelumnya juga, melenggang dengan santainya memotong jalur kawah yang merupakan jalur paling singkat untuk memulai pendakian ke area Tegal Alun dan Tegal Panjang di salah satu sisi gunung ini.

Sulfur dan uap air menjadi satu campuran aerosol yang tidak menyenangkan untuk dihirup ketika Anda melewatinya.

Sambil menahan diri akan imajinasi tingkat tinggi kalau-kalau perut bumi dibawah kami saat itu berontak ingin mengeluarkan segenap isinya.

"Dreamland"
Tegal Panjang, Garut, Indonesia.
Desember 2009

This is my precious.

Salah satu foto bentang alam favorit saya.

Diambil pada saat saya melunasi kewajiban sebagai seorang mahasiswa, TA.

Pagi hari yang menakjubkan di bumi Tegal Panjang, tersembunyi dibalik kemegahan Gunung Papandayan yang eksotis.

Saya beruntung mendapatkan moment ini disaat bulan Desember merupakan bulan dengan tingkat intensitas hujan yang cukup tinggi.

Di ketinggian tempat 2.090 mdpl, tempat ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu padang ilalang (Imperata cylindrica) dengan luas mencapai 22 hektar.
Padang ilalang abadi yang terdapat di tengah-tengah hutan hujan tropis montana.
Sabuk tumbuhan perdu Kirinyuh (Eupathorium inulifolium) tampak mengelilingi area padang abadi dan menjadi batas dengan ekosistem hutan disekitarnya.

Lekukan di bagian tengah padang ilalang yang diakibatkan proses geologis pegunungan jawa ribuan tahun silam juga menjadi ciri khas tersendiri kawasan ini.
Kenyataan kedepan yang dihadapi oleh kawasan ini mungkin lebih pelik daripada keindahannya yang memanjakan mata.
Ilegal logging, dan perburuan hewan liar masih menyisakan berkas-berkas yang tidak hilang begitu saja.
Problematika yang sering ditemui dikawasan lindung negara kita, khususnya Pulau Jawa dengan tekanan jumlah penduduk yang selalu membutuhkan lahan untuk diperebutkan.

Tegal Panjang merupakan kekayaan bentang alam Indonesia yang masih tersisa ditengah gerusan peradaban manusia. 

"Pillar of Cloud"
Puncak Gunung Papandayan, Garut, Indonesia.
16 Agustus 2010

Moment tak terulang.
Maka jangan menyiakan moment yang walau hanya sesaat itu.

Foto yang saya ambil diatas, merupakan salah satu foto favorit saya.

Kenapa?

Foto ini diambil dari atas salah satu puncak gunung aktif di Jawa Barat dengan status waspada. 

Untuk mencapai tempat ini tidaklah mudah, dan kesempatan untuk mencapai tempat seperti ini juga tidak sembarang orang dapat memasukinya, karena masih dalam kawasan area Cagar Alam Gunung Papandayan yang dilindungi.

Memasuki kawasan ini berarti Anda membutuhkan proposal penelitian, dan tentu saja Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi a.k.a simaksi.

Kemudian, kawasan puncak, dengan kata lain Anda diharuskan untuk mendaki tentunya.

Sesampainya dipuncak, hal yang paling di benci baik oleh seorang fotografer maupun seorang pengolah citra satelit, yaitu tutupan awan dan kabut yang menutupi point of interest Anda.

Awan/kabut = dead end

Dan disinilah keberuntungan itu datang,

yang juga membuat foto ini istimewa, buat saya tentunya.

Kabut dan Awan itu seolah (nyata tentu saja), menghilang begitu saja bersama hempasan angin.

Dan hal ini hanya berlangsung beberapa saat saja selama perjalanan. 

Hanya sesaat dimana langit terbuka, dan perut bumi menampakkan diri di kejauhan.

Baik mata kepala dan mata hati Anda tidak akan kuasa menolak moment seperti ini.

 Kemudian kepekaan Anda dalam mengambil moment akan diuji saat itu.

Doa saya selama perjalanan saat itu seolah didengar oleh Alam yang ingin menunjukkan jati diri sesungguhnya.

Sungguh moment yang berharga.